Jumat, 14 April 2017

"Naskah Drama Musikal" I Enggak tahu judul yang pas buat karyaku yang satu ini -___- "

Judul Drama    :........
Nama Pemain :
1.      Sulmantri as Pak Guru
2.      Ester as Siswi baru/pindahan
3.      Jeila as Siswi
4.      Jumi as Siswi
5.      Risma as Siswi
6.      Else as Siswi
7.      Siti as Prolog




Hari ini adalah hari dimana seluruh siswa dan siswi SMK Negeri 2 Jayapura mulai masuk sekolah yang sebelumnya telah libur cukup lama dalam rangka libur kenaikan kelas. Termasuk semua siswi di kelas XI Keuangan 4 yang kini telah resmi menjadi siswi kelas XII Keuangan 4. Mereka begitu antusias dan semangat kembali melakukan aktivitas belajar mereka di sekolah apalagi gelar yang kini disandang oleh mereka yaitu kakak kelas tertinggi di sekolah.

*ADEGAN 1*
(Seluruh siswi masuk ke kelas baru, sambil bernyanyi)
Buka Semangat Baru
Hello Teman Semua
Ayo Kita Sambut, Hari Baru Telah Tiba
Apa Yang Kurasakan, Ku Ingin Engkau Tahu
Dan Berbagi Bersama

Buka Kita Buka Hari Yang Baru
Sebagai Semangat Langkah Ke Depan
Jadi Pribadi Baru
Buka Kita Buka Jalan Yang Baru
Tebarkan Senyum Wajah Gembira
Damai Suasana Baru
Bukalah Bukalah Semangat Baru 3x

(Setelah itu mereka lalu duduk di tempatnya masing-masing)
Risma              : “Ternyata kita sekelas lagi ya teman-teman”
Jeila                 : “Iya, tapi kira-kira siapa ya wali kelas kita ?”
Jumi                 : “Semoga bukan pak guru sulmantri, diakan galak banget”
Else                  : “Amin…amin”

Sepertinya apa yang mereka doakan tidak dikabulkan oleh Tuhan. Karena yang menjadi wali kelas mereka saat ini adalah pak guru Sulmantri yang diklaim oleh hampir seluruh siswa SMK Negeri 2 Jayapura sebagai guru terkiller yang pernah mereka temui.

(Pak guru Sulmantri memasuki ruang kelas dengan gaya yang  jutek)
Jeila                 : “Yah kok dia sih?” (dengan nada yang pelan)
Sulmantri        : “Pagi semua !” (sambil melihat wajah para siswinya yang kecewa)
Siswi                : “Pagi pak!” (dengan nada suara tak bersemangat)
Sulmantri        : “Kenapa kalian memasang wajah seperti itu ? enggak suka dengan saya ? mau saya hukum biar kalian semangat lagi”
Siswi                : “Tidak pak !” (semangat seketika)

Belum sempat pak guru Sulmantri duduk di kursi, tiba-tiba hpnya bergetar tanda ada yang menelponnya
(Menjawab panggilan teleponnya)
Karena mendapatkan urusan penting secara mendadak, pak guru Sulmantri lalu meninggalkan kelas

Sulmantri        : “Bapak dipanggil kepala sekolah, jadi kalian kerjakan dulu soal yang ada di buku Akuntansi ini”
Siswi                : “Baik pak !”
Sulmantri        : “Dan … “ (Mulai menyanyikan lagu pasto)

Pasto – Aku Pasti Kembali
Aku hanya pergi tuk sementara
Bukan tuk meninggalkanmu selamanya
Aku pastikan kembali pada dirimu
Tapi kau jangan nakal
Aku pasti kembali

Sulmantri        : “Ok Bapak keluar dulu ! Jangan ribut apalagi tidur!”
(Pak guru Sulmantri keluar kelas)
Mereka memang tak perlu dijelaskan terlebih dahulu untuk mengerjakan soal yang ada, karena siswi XII Keuangan 4 memang terkenal dengan kepintarannya. Sambil mengerjakan soal yang diberikan, Jumi lalu mengutarakan keluhannya mengenai pak guru Sulmantri
Jumi                 : “Aduh ! kenapa kita dapat pak guru itu sih ?”
Jeila                 : “Sudahlah, mungkin ini semua takdir. Kita jalani saja semuanya dengan senyuman”
(Jeila, Risma dan Else lalu bernyanyi)
Citra Scholastika – Pasti Bisa
Mentari terbenam
Temani dalam kesendirianku
Temani aku dalam kepedihan
Ini ku bertahan
Mentari terbenam
Beri semangat baru tuk jiwaku
Beri kicauan merdu tuk hidupku
Ini ku bertahan
Aku pasti bisa
Menikmati semua dan menghadapinya
Aku yakin pasti bisa

Jumi                 : “Semoga saja bisa”
Jeila                 : “Semangat bro !” (sambil menepuk pundak Jumi)
Cukup lama ditinggalkan oleh pak guru Sulmantri keluar kelas, membuat Else merasa bosan sekaligus mengantuk. Karena itu ia lalu melantunkan sebuah lagu yang disukainya. Namun tak berapa lama, Pak guru Sulmantri kembali memasuki kelas tersebut dengan membawa seorang siswi baru yang penampilannya tak seperti mereka, siswi baru tersebut bernama Ester. Karena tak suka Else bernyanyi, Pak guru Sulmantri lalu menegurnya
Sulmantri        : “Else ! Apa tadi kamu tidak mendengar kata saya ? Jangan ribut ! memangnya suaramu bagus apa ?!”
Else hanya diam tertunduk
Sulmantri        : “Baik, semuanya ini ada siswi baru pindahan dari Ambon. Silahkan memperkenalkan dirimu”
(Ester kemudian memperkenalkan dirinya dan setelah itu pak guru Sulmantri menyuruhnya duduk. Pelajaranpun dimulai)
Jam telah menunjukkan waktu istirahat. Benar saja , tak lama kemudian bel istirahatpun berbunyi membuat hati para siswa/siswi yang mendengarnya bahagia. Otomatis kegiatan belajar mengajar di kelaspun terhentikan sementara
(Bel istirahat berbunyi)
Sulmantri        : “Anak-anak ! habis pak guru yang ngajar setelah itu siapa lagi ?”
Jeila                 : “Bu guru Siti pak !”
(Sulmantri lalu keluar kelas)
Setelah pak guru Sulmantri keluar, terlihat Risma dan Else yang dari tadi ingin berkenalan dengan Ester lalu menyamperi tempat duduknya yang berada paling belakang

Risma              : “Hai teman, namaku Risma dan ini Else”
Ester                : “Ester” (sambil berjabat tangan)

Melihat hal itu, Jumi lalu bertanya dengan nada yang sombong

Jumi                 : “Kalian berdua enggak takut apa, terkena penyakit dari tangannya anak baru ini?”
Else                  : “Apa yang salah dengan tangannya Ester ?”

Jeila yang dari tadi memperhatikan bergabung dalam pembicaraan

Jeila                 : “Diakan orang miskin, pasti ditangannya banyak kuman”
Risma              : “Kamu tahu darimana Jeila, kalau dia itu anak miskin ?”
Jeila                 : “Ya tahulah, lihat saja dari penampilannya yang kampungan”
(semuanya lalu memperhatikan penampilan Ester)
Risma              : “Terus, emang salah kalau dia itu miskin ?”
Jeila                 : “Salah ! sudah yuk Jumi kita ke kantin ! malas disini banyak kuman” (sambil menggandeng tangan Jumi)
(Jeila dan Jumi lalu keluar kelas)
Jumi dan Jeila memang tak suka dengan orang yang berasal dari kalangan bawah, maklum selama ini mereka dibesarkan dan berteman hanya dengan orang-orang yang berada
Akibat perkataan Jeila dan Jumi yang menghinanya, Ester lalu tampak sedih. Melihat hal itu Risma dan Else mencoba menghiburnya agar tak sedih lagi
(Risma dan Elsepun menyanyi)

Coboy Junior – Ngaca Dulu Deh
Ada orang yang kan slalu menghina kita
Ada orang yang takkan pernah suka dengan kita
Jangan kau jadi galau tapi doakan mereka
Yang terbaik hanya Tuhanlah yang tahu
Ada orang yang kan slalu coba jatuhkan kita
Ada orang tak sejalan dengan mimpi kita
Jangan kau sakit hati ingat pepatah om dedi
Sebelum kita mencoba tuk membenar-benarkan sesuatu
Ngaca dulu deh, ngaca dulu deh, ngaca ngaca dulu deh 3x


Ester                : “Terima kasih ya teman-teman”
Merasa berhasil menghibur Ester, Risma dan Else kemudian mengajaknya ke kantin. Karena rasa kelaparan yang terus melanda mereka
Tiba di kantin, mereka lalu membeli apa yang ingin mereka beli. Risma dan Else membeli sebuah makanan dan juga minuman yang cukup mahal. Namun berbeda dengan mereka berdua, Ester hanya membeli sebuah air botol mineral, yang memang disesuaikan dengan uang jajannya. Sebelumnya Risma dan Else telah menawarkan Ester untuk membelikan ia jajanan, tapi Ester menolak karena tak enak dengan kedua teman barunya itu. Sialnya hal itu dilihat oleh Jeila dan Jumi, keduanya lalu sengaja menabrak Ester sehingga dirinya terjatuh dan mengolok-olok Ester yang berada di luar kantin. Risma dan Else tidak mengetahui apa yang terjadi pada Ester karena mereka berdua tengah membayar jajanannya di dalam kantin
(Jeila dan Jumi menabrak Ester hingga jatuh dan kemudian bernyanyi)
Lollypop - Kamseupay
Jangan dekat-dekat denganku karena kamu bukan levelku
Kita beda kasta beda segalanya
Jangan mimpi saingi aku kalau kamu masih punya malu
Modal dengkul aja enggak ada harganya
Gaya lo, tingkah lo, muka lo kamseupay 2x
Tak sudi berteman sama rakyat jelata mendingan lo semua ke laut aja
Lihatku aduhai gayapun keren pandai enggak seperti lo semua yang kamseupay
Uh iuh iuh iuh iuh… iuh kamseupay !
Jumi                 : “Kasihan banget sih kamu cuma jajan air doang !”
Jeila                 : “Kamu mau uangku enggak ?” (sambil menodorkan uangnya ke Ester)
Tiba-tiba Risma dan Else datang
Risma              : “Eh kalian apa-apaan sih” (membantu Ester untuk berdiri)
Else                  : “Apa kalian enggak punya hati? Kalian kok jadi jahat begini ?” (nada yang kesal)
Jumi                 : “Kalian yang jahat karena lebih memilih dia daripada kita berdua !”
Jeila                 : “Iya ! Padahal kitakan sudah berteman sejak lama !”
Karena terlalu kesal dengan Risma dan Else, Jumi dan Jeila lalu pergi begitu saja
Ester                : “Maafkan saya teman-teman. Karena saya pertemanan kalian jadi ribut. Tapi jujur saya juga tidak ingin menjadi orang miskin. Saya selalu iri dengan orang-orang kaya seperti kalian. Semua ini salah saya” (dengan rasa sedih dan bersalahnya)
Melihat Ester kembali sedih, Risma dan Elsepun kembali mencoba menghiburnya
(Risma dan Elsepun menyanyi)
Dmasiv – Jangan Menyerah
Tak ada manusia yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali segala yang telah terjadi
Kita pasti pernah dapatkan cobaan yang berat
Seakan hidup ini taka da artinya lagi
Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anugerah
Tetap jalani hidup ini
Melakukan yang terbaik
Selesai itu mereka bertigapun kembali ke kelas
Sampai di kelas, betapa kagetnya mereka melihat jam dinding yang pecah karena dijatuhkan oleh Jeila karena dirinya tak sengaja memukul mading yang secara langsung bersentuhan dengan jam dinding tersebut. Jeila sangat takut akan dimarahi oleh pak guru Sulmantri, karena pak guru itu paling tidak suka sama siswa yang suka membuat onar apalagi merusak barang-barang yang ada di kelas. Menurutnya siswa seperti itu tidak dapat menghargai dan menjaga sesuatu hal. Walaupun hal itu hanya berupa barang yang kurang dipakai
Jeila                 : “Duh bagaimana ini Jumi ?”
Jumi                 : “Kamu sih enggak hati-hati”
Else                  : “Wah gawat ini kalau sampai pak guru tahu”
Tanpa diduga pak guru Sulmantri lewat di depan kelas mereka dan melihat apa yang sedang terjadi. Seketika dia bertanya dengan nada yang marah
Sulmantri        : “Siapa yang menyebabkan kekacauan ini ?!”
Ester                : “Saya pak !” (mengangkat tangannya seketika)
Sulmantri        : “Kamu ! masih anak baru juga, sudah merusak barang kelas ! Apa kamu mau mengganti jam itu ?! Sekarang ikut saya ke kantor !”
Ester lalu mengikuti apa yang disuruh oleh pak guru Sulmantri. Risma, Else terutama Jumi dan Jeila heran dengan apa yang dilakukan Ester tadi. Tampak rasa penyesalan dan bersalah ditunjukkan keduanya
Risma              : “Lihat sendirikan kebaikan dari anak miskin kepada kamu anak kaya!”
Else                  : “Dia memang orang miskin tapi hatinya sangat kaya tahu!”
Jeila                 : “Ia, sekarang saya sadar. Orang miskin tak selamanya buruk”
Jumi                 : “Jeila kita harus minta maaf sama Ester nanti”
Jeila                 : “Iya kamu benar Jumi”
Lama menunggu Ester untuk meminta maaf sambil memakan cemilan mereka, orang yang ditunggupun datang. Tanpa memperdulikan status social Ester Jeila dan Jumi lalu menjabat tangan Ester sambil meminta maaf yang setulus-tulusnya. Ester yang memang dari awal tak pernah membenci keduanyapun jelas telah memaafkan kekhilafan Jumi dan Jeila. Diapun kemudian bernyanyi diikuti oleh teman-teman barunya
(Mulai menyanyi)
Sherina - Persahabatan)

Setiap manusia di dunia
Pasti punya kesalahan
Tapi hanya yang pemberani
Yang mau mengakui

Setiap manusia di dunia
Pasti pernah sakit hati
Hanya yang berjiwa satria
Yang mau memaafkan

Betapa bahagianya
Punya banyak teman
Betapa senangnya

Betapa bahagianya
Dapat saling menyayangi

Mereka berlimapun menjadi bersahabat dan sering melakukan aktivitas di sekolah secara bersama-sama.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Diary Kyuri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template