Judul
Drama :........
Nama
Pemain :
1. Sulmantri as Pak
Guru
2. Ester as Siswi
baru/pindahan
3. Jeila as Siswi
4. Jumi as Siswi
5. Risma as Siswi
6. Else as Siswi
7. Siti as Prolog
Hari
ini adalah hari dimana seluruh siswa dan siswi SMK Negeri 2 Jayapura mulai
masuk sekolah yang sebelumnya telah libur cukup lama dalam rangka libur
kenaikan kelas. Termasuk semua siswi di kelas XI Keuangan 4 yang kini telah
resmi menjadi siswi kelas XII Keuangan 4. Mereka begitu antusias dan semangat
kembali melakukan aktivitas belajar mereka di sekolah apalagi gelar yang kini
disandang oleh mereka yaitu kakak kelas tertinggi di sekolah.
*ADEGAN 1*
(Seluruh siswi masuk ke kelas baru,
sambil bernyanyi)
Buka
Semangat Baru
Hello Teman Semua
Ayo Kita Sambut, Hari Baru Telah Tiba
Apa Yang Kurasakan, Ku Ingin Engkau Tahu
Dan Berbagi Bersama
Buka Kita Buka Hari Yang Baru
Sebagai Semangat Langkah Ke Depan
Jadi Pribadi Baru
Buka Kita Buka Jalan Yang Baru
Tebarkan Senyum Wajah Gembira
Damai Suasana Baru
Bukalah Bukalah Semangat Baru 3x
Ayo Kita Sambut, Hari Baru Telah Tiba
Apa Yang Kurasakan, Ku Ingin Engkau Tahu
Dan Berbagi Bersama
Buka Kita Buka Hari Yang Baru
Sebagai Semangat Langkah Ke Depan
Jadi Pribadi Baru
Buka Kita Buka Jalan Yang Baru
Tebarkan Senyum Wajah Gembira
Damai Suasana Baru
Bukalah Bukalah Semangat Baru 3x
(Setelah itu mereka lalu duduk di
tempatnya masing-masing)
Risma :
“Ternyata kita sekelas lagi ya teman-teman”
Jeila :
“Iya, tapi kira-kira siapa ya wali kelas kita ?”
Jumi : “Semoga bukan pak guru
sulmantri, diakan galak banget”
Else : “Amin…amin”
Sepertinya
apa yang mereka doakan tidak dikabulkan oleh Tuhan. Karena yang menjadi wali
kelas mereka saat ini adalah pak guru Sulmantri yang diklaim oleh hampir
seluruh siswa SMK Negeri 2 Jayapura sebagai guru terkiller yang pernah mereka
temui.
(Pak guru Sulmantri memasuki ruang
kelas dengan gaya yang jutek)
Jeila : “Yah kok dia sih?” (dengan
nada yang pelan)
Sulmantri : “Pagi semua !” (sambil melihat wajah
para siswinya yang kecewa)
Siswi : “Pagi pak!” (dengan nada suara
tak bersemangat)
Sulmantri : “Kenapa kalian memasang wajah seperti
itu ? enggak suka dengan saya ? mau saya hukum biar kalian semangat lagi”
Siswi : “Tidak pak !” (semangat
seketika)
Belum
sempat pak guru Sulmantri duduk di kursi, tiba-tiba hpnya bergetar tanda ada
yang menelponnya
(Menjawab panggilan teleponnya)
Karena
mendapatkan urusan penting secara mendadak, pak guru Sulmantri lalu
meninggalkan kelas
Sulmantri : “Bapak dipanggil kepala sekolah, jadi
kalian kerjakan dulu soal yang ada di buku Akuntansi ini”
Siswi : “Baik pak !”
Sulmantri : “Dan … “ (Mulai menyanyikan lagu
pasto)
Pasto – Aku Pasti Kembali
Aku hanya pergi tuk sementara
Bukan tuk meninggalkanmu selamanya
Aku pastikan kembali pada dirimu
Tapi kau jangan nakal
Aku pasti kembali
Sulmantri : “Ok Bapak keluar dulu ! Jangan ribut
apalagi tidur!”
(Pak guru Sulmantri keluar kelas)
Mereka
memang tak perlu dijelaskan terlebih dahulu untuk mengerjakan soal yang ada,
karena siswi XII Keuangan 4 memang terkenal dengan kepintarannya. Sambil
mengerjakan soal yang diberikan, Jumi lalu mengutarakan keluhannya mengenai pak
guru Sulmantri
Jumi : “Aduh ! kenapa kita dapat pak
guru itu sih ?”
Jeila : “Sudahlah, mungkin ini semua
takdir. Kita jalani saja semuanya dengan senyuman”
(Jeila, Risma dan Else lalu bernyanyi)
Citra Scholastika – Pasti Bisa
Mentari terbenam
Temani dalam kesendirianku
Temani aku dalam kepedihan
Ini ku bertahan
Mentari terbenam
Beri semangat baru tuk jiwaku
Beri kicauan merdu tuk hidupku
Ini ku bertahan
Aku pasti bisa
Menikmati semua dan menghadapinya
Aku yakin pasti bisa
Jumi : “Semoga saja bisa”
Jeila : “Semangat bro !” (sambil
menepuk pundak Jumi)
Cukup
lama ditinggalkan oleh pak guru Sulmantri keluar kelas, membuat Else merasa
bosan sekaligus mengantuk. Karena itu ia lalu melantunkan sebuah lagu yang
disukainya. Namun tak berapa lama, Pak guru Sulmantri kembali memasuki kelas
tersebut dengan membawa seorang siswi baru yang penampilannya tak seperti
mereka, siswi baru tersebut bernama Ester. Karena tak suka Else bernyanyi, Pak
guru Sulmantri lalu menegurnya
Sulmantri : “Else ! Apa tadi kamu tidak mendengar
kata saya ? Jangan ribut ! memangnya suaramu bagus apa ?!”
Else
hanya diam tertunduk
Sulmantri : “Baik, semuanya ini ada siswi baru
pindahan dari Ambon. Silahkan memperkenalkan dirimu”
(Ester
kemudian memperkenalkan dirinya dan setelah itu pak guru Sulmantri menyuruhnya
duduk. Pelajaranpun dimulai)
Jam
telah menunjukkan waktu istirahat. Benar saja , tak lama kemudian bel
istirahatpun berbunyi membuat hati para siswa/siswi yang mendengarnya bahagia.
Otomatis kegiatan belajar mengajar di kelaspun terhentikan sementara
(Bel
istirahat berbunyi)
Sulmantri : “Anak-anak ! habis pak guru yang
ngajar setelah itu siapa lagi ?”
Jeila : “Bu guru Siti pak !”
(Sulmantri
lalu keluar kelas)
Setelah
pak guru Sulmantri keluar, terlihat Risma dan Else yang dari tadi ingin
berkenalan dengan Ester lalu menyamperi tempat duduknya yang berada paling
belakang
Risma : “Hai teman, namaku Risma dan ini
Else”
Ester : “Ester” (sambil berjabat tangan)
Melihat
hal itu, Jumi lalu bertanya dengan nada yang sombong
Jumi : “Kalian berdua enggak takut
apa, terkena penyakit dari tangannya anak baru ini?”
Else : “Apa yang salah dengan
tangannya Ester ?”
Jeila
yang dari tadi memperhatikan bergabung dalam pembicaraan
Jeila : “Diakan orang miskin, pasti
ditangannya banyak kuman”
Risma : “Kamu tahu darimana Jeila, kalau
dia itu anak miskin ?”
Jeila : “Ya tahulah, lihat saja dari
penampilannya yang kampungan”
(semuanya
lalu memperhatikan penampilan Ester)
Risma : “Terus, emang salah kalau dia
itu miskin ?”
Jeila : “Salah ! sudah yuk Jumi kita
ke kantin ! malas disini banyak kuman” (sambil menggandeng tangan Jumi)
(Jeila
dan Jumi lalu keluar kelas)
Jumi
dan Jeila memang tak suka dengan orang yang berasal dari kalangan bawah, maklum
selama ini mereka dibesarkan dan berteman hanya dengan orang-orang yang berada
Akibat
perkataan Jeila dan Jumi yang menghinanya, Ester lalu tampak sedih. Melihat hal
itu Risma dan Else mencoba menghiburnya agar tak sedih lagi
(Risma
dan Elsepun menyanyi)
Coboy Junior – Ngaca Dulu Deh
Ada
orang yang kan slalu menghina kita
Ada
orang yang takkan pernah suka dengan kita
Jangan
kau jadi galau tapi doakan mereka
Yang
terbaik hanya Tuhanlah yang tahu
Ada
orang yang kan slalu coba jatuhkan kita
Ada
orang tak sejalan dengan mimpi kita
Jangan
kau sakit hati ingat pepatah om dedi
Sebelum
kita mencoba tuk membenar-benarkan sesuatu
Ngaca
dulu deh, ngaca dulu deh, ngaca ngaca dulu deh 3x
Ester : “Terima kasih ya teman-teman”
Merasa
berhasil menghibur Ester, Risma dan Else kemudian mengajaknya ke kantin. Karena
rasa kelaparan yang terus melanda mereka
Tiba
di kantin, mereka lalu membeli apa yang ingin mereka beli. Risma dan Else
membeli sebuah makanan dan juga minuman yang cukup mahal. Namun berbeda dengan
mereka berdua, Ester hanya membeli sebuah air botol mineral, yang memang
disesuaikan dengan uang jajannya. Sebelumnya Risma dan Else telah menawarkan
Ester untuk membelikan ia jajanan, tapi Ester menolak karena tak enak dengan
kedua teman barunya itu. Sialnya hal itu dilihat oleh Jeila dan Jumi, keduanya
lalu sengaja menabrak Ester sehingga dirinya terjatuh dan mengolok-olok Ester
yang berada di luar kantin. Risma dan Else tidak mengetahui apa yang terjadi
pada Ester karena mereka berdua tengah membayar jajanannya di dalam kantin
(Jeila
dan Jumi menabrak Ester hingga jatuh dan kemudian bernyanyi)
Lollypop - Kamseupay
Jangan dekat-dekat
denganku karena kamu bukan levelku
Kita beda kasta beda
segalanya
Jangan mimpi saingi aku
kalau kamu masih punya malu
Modal dengkul aja enggak
ada harganya
Gaya lo, tingkah lo, muka
lo kamseupay 2x
Tak sudi berteman sama
rakyat jelata mendingan lo semua ke laut aja
Lihatku aduhai gayapun
keren pandai enggak seperti lo semua yang kamseupay
Uh iuh iuh iuh iuh… iuh
kamseupay !
Jumi : “Kasihan banget sih kamu cuma
jajan air doang !”
Jeila : “Kamu mau uangku enggak ?”
(sambil menodorkan uangnya ke Ester)
Tiba-tiba Risma dan Else
datang
Risma : “Eh kalian apa-apaan sih” (membantu
Ester untuk berdiri)
Else : “Apa kalian enggak punya
hati? Kalian kok jadi jahat begini ?” (nada yang kesal)
Jumi : “Kalian yang jahat karena
lebih memilih dia daripada kita berdua !”
Jeila : “Iya ! Padahal kitakan sudah
berteman sejak lama !”
Karena terlalu kesal
dengan Risma dan Else, Jumi dan Jeila lalu pergi begitu saja
Ester :
“Maafkan saya teman-teman. Karena saya pertemanan kalian jadi ribut. Tapi jujur
saya juga tidak ingin menjadi orang miskin. Saya selalu iri dengan orang-orang
kaya seperti kalian. Semua ini salah saya” (dengan rasa sedih dan bersalahnya)
Melihat Ester kembali sedih, Risma
dan Elsepun kembali mencoba menghiburnya
(Risma dan Elsepun menyanyi)
Dmasiv – Jangan Menyerah
Tak ada manusia yang terlahir
sempurna
Jangan kau sesali segala yang telah
terjadi
Kita pasti pernah dapatkan cobaan
yang berat
Seakan hidup ini taka da artinya lagi
Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anugerah
Tetap jalani hidup ini
Melakukan yang terbaik
Selesai itu mereka bertigapun kembali
ke kelas
Sampai
di kelas, betapa kagetnya mereka melihat jam dinding yang pecah karena
dijatuhkan oleh Jeila karena dirinya tak sengaja memukul mading yang secara
langsung bersentuhan dengan jam dinding tersebut. Jeila sangat takut akan
dimarahi oleh pak guru Sulmantri, karena pak guru itu paling tidak suka sama
siswa yang suka membuat onar apalagi merusak barang-barang yang ada di kelas.
Menurutnya siswa seperti itu tidak dapat menghargai dan menjaga sesuatu hal.
Walaupun hal itu hanya berupa barang yang kurang dipakai
Jeila : “Duh bagaimana ini Jumi ?”
Jumi : “Kamu sih enggak hati-hati”
Else : “Wah gawat ini kalau sampai
pak guru tahu”
Tanpa
diduga pak guru Sulmantri lewat di depan kelas mereka dan melihat apa yang
sedang terjadi. Seketika dia bertanya dengan nada yang marah
Sulmantri : “Siapa yang menyebabkan kekacauan ini
?!”
Ester : “Saya pak !” (mengangkat
tangannya seketika)
Sulmantri : “Kamu ! masih anak baru juga, sudah
merusak barang kelas ! Apa kamu mau mengganti jam itu ?! Sekarang ikut saya ke
kantor !”
Ester
lalu mengikuti apa yang disuruh oleh pak guru Sulmantri. Risma, Else terutama
Jumi dan Jeila heran dengan apa yang dilakukan Ester tadi. Tampak rasa
penyesalan dan bersalah ditunjukkan keduanya
Risma : “Lihat sendirikan kebaikan dari
anak miskin kepada kamu anak kaya!”
Else : “Dia memang orang miskin
tapi hatinya sangat kaya tahu!”
Jeila : “Ia, sekarang saya sadar.
Orang miskin tak selamanya buruk”
Jumi : “Jeila kita harus minta maaf
sama Ester nanti”
Jeila : “Iya kamu benar Jumi”
Lama
menunggu Ester untuk meminta maaf sambil memakan cemilan mereka, orang yang
ditunggupun datang. Tanpa memperdulikan status social Ester Jeila dan Jumi lalu
menjabat tangan Ester sambil meminta maaf yang setulus-tulusnya. Ester yang
memang dari awal tak pernah membenci keduanyapun jelas telah memaafkan
kekhilafan Jumi dan Jeila. Diapun kemudian bernyanyi diikuti oleh teman-teman
barunya
(Mulai
menyanyi)
Sherina
- Persahabatan)
Setiap manusia di
dunia
Pasti punya kesalahan
Tapi hanya yang pemberani
Yang mau mengakui
Setiap manusia di dunia
Pasti pernah sakit hati
Hanya yang berjiwa satria
Yang mau memaafkan
Betapa bahagianya
Punya banyak teman
Betapa senangnya
Betapa bahagianya
Dapat saling menyayangi
Pasti punya kesalahan
Tapi hanya yang pemberani
Yang mau mengakui
Setiap manusia di dunia
Pasti pernah sakit hati
Hanya yang berjiwa satria
Yang mau memaafkan
Betapa bahagianya
Punya banyak teman
Betapa senangnya
Betapa bahagianya
Dapat saling menyayangi
Mereka
berlimapun menjadi bersahabat dan sering melakukan aktivitas di sekolah secara
bersama-sama.
0 komentar:
Posting Komentar